Dalam hidup ini, seringkali kita dihadapkan pada berbagai tantangan yang mengikis kepercayaan diri. Rasa rendah diri, kekecewaan, bahkan pandangaegatif dari sekitar bisa membuat kita merasa kecil dan tidak berharga. Namun, sebagai seorang Muslim, ada sebuah konsep yang seyogianya menjadi benteng kokoh bagi jiwa kita, yaitu ‘Izzah Islami. Apa itu ‘Izzah Islami? Sederhananya, ‘Izzah Islami adalah kemuliaan, kehormatan, dan kekuatan yang Allah SWT anugerahkan kepada setiap Muslim yang berpegang teguh pada ajaran-Nya. Ini adalah keyakinan bahwa kita memiliki posisi istimewa di sisi Allah, sebuah kemuliaan yang tak bisa direnggut oleh siapapun, kecuali kita sendiri yang melepaskaya.
Memahami dan menghayati ‘Izzah Islami bukan hanya sekadar teori, melainkan sebuah proses internal yang akan mengubah cara pandang kita terhadap diri sendiri, kehidupan, dan hubungan kita dengan Sang Pencipta. Ketika kita sadar akan kemuliaan ini, maka rasa percaya diri akan tumbuh subur, mental kita menjadi lebih kuat, dan kita mampu menghadapi segala persoalan dengan ketenangan dan keyakinan. Artikel ini akan mengajak Anda menelusuri lebih dalam makna ‘Izzah Islami dan bagaimana kita dapat membangun kembali kepercayaan diri dengan merangkul kemuliaan yang Allah berikan.
Fondasi ‘Izzah: Kemuliaan Hanya Milik Allah dan Orang Beriman
Kemuliaan yang hakiki datang dari Allah SWT. Dialah Yang Maha Mulia, dan Dia menganugerahkan kemuliaan itu kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya, terutama kepada orang-orang yang beriman dan bertakwa. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:
“Barang siapa menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur.” (QS. Fatir: 10)
Ayat ini menegaskan bahwa sumber kemuliaan sejati adalah Allah. Ketika kita mencari kemuliaan di hadapan manusia atau dengan cara yang tidak diridhai Allah, maka kemuliaan itu hanya semu dan rapuh. Sebaliknya, ketika kita bersandar pada Allah, berusaha mendekatkan diri kepada-Nya dengan perkataan yang baik dan amal saleh, maka Allah akan mengangkat derajat kita, memberikan kemuliaan yang hakiki, yang tidak akan lekang oleh waktu dan tidak tergoyahkan oleh pandangan manusia. Kemuliaan ini melekat pada diri seorang Muslim yang senantiasa menjaga imaya, amalaya, dan akhlaknya.
Baca juga ini : Menghadapi Ketidakpastian: Tawakal dan Husnuzan Kunci Ketenangan Hidup
Tanda-tanda Memiliki ‘Izzah Islami
Bagaimana kita tahu jika kita telah memiliki ‘Izzah Islami dalam diri? Ada beberapa tanda yang bisa kita amati:
- Tidak Bergantung pada Selain Allah: Seorang Muslim yang memiliki ‘Izzah tidak akan menggantungkan harapaya sepenuhnya kepada manusia. Ia tahu bahwa segala sesuatu datang dari Allah, dan hanya kepada-Nya lah ia berserah diri. Ini bukan berarti tidak berusaha, namun ia menyadari bahwa hasil akhir ada di tangan Allah.
- Berani Menyuarakan Kebenaran: Kemuliaan Islam mengajarkan kita untuk tidak takut dalam menyampaikan kebenaran, meskipun itu pahit. Tentu saja dengan cara yang hikmah dan santun. Sebagaimana firman Allah, “Dan janganlah kamu lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 139)
- Menjaga Diri dari Perbuatan Hina: ‘Izzah mendorong kita untuk menjauhi segala bentuk kemaksiatan, kehinaan, dan perbuatan yang merendahkan martabat. Karena setiap Muslim itu mulia, maka ia akan senantiasa menjaga kehormatan dirinya dan agamanya.
- Memiliki Harga Diri dan Kepercayaan Diri: Ini bukan kesombongan, melainkan kesadaran akailai diri yang diberikan Allah. Ia tidak mudah minder atau rendah diri di hadapan siapapun, karena ia tahu bahwa kemuliaaya berasal dari Tuhaya.
- Sabar dan Teguh dalam Menghadapi Ujian: Ujian hidup adalah keniscayaan. Dengan ‘Izzah, seorang Muslim akan sabar dan teguh menghadapinya, karena ia yakin bahwa Allah tidak akan membebani hamba-Nya melebihi kemampuaya dan setiap ujian pasti ada hikmahnya.
Membangun Kepercayaan Diri dengan ‘Izzah Islami
Lalu, bagaimana kita bisa membangun dan menguatkan ‘Izzah Islami dalam diri untuk membangkitkan kepercayaan diri?
1. Perkuat Akidah dan Tauhid
Ini adalah pondasi utama. Ketika kita yakin sepenuhnya bahwa Allah adalah satu-satunya Zat yang berhak disembah, Pemberi rezeki, Pemberi manfaat dan mudarat, maka hati kita akan tenang. Kita tidak akan takut pada perkataan manusia atau penilaian mereka, karena yang terpenting adalah penilaian Allah. Dengan tauhid yang kuat, kita akan merasa cukup dengan Allah, dan tidak bergantung pada siapa pun selain Dia.
2. Meningkatkan Kualitas Ibadah
Ibadah adalah jembatan penghubung kita dengan Allah. Shalat yang khusyuk, membaca Al-Qur’an dengan tadabbur, dzikir, dan ibadah laiya akan mendekatkan kita kepada-Nya. Kedekatan ini akan memancarkan ketenangan, kekuatan, dan keyakinan dalam diri. Semakin dekat dengan Allah, semakin mulia kita di hadapan-Nya, dan itu akan terefleksi pada kepercayaan diri kita.
Baca juga ini : Shalat Istikharah: Penuntun Hati Saat di Persimpangan Jalan
3. Menjaga Akhlak Mulia
Akhlak adalah cerminan iman. Berkata jujur, amanah, santun, murah senyum, tolong-menolong, dan menjauhi ghibah adalah bagian dari akhlak mulia. Ketika kita berakhlak baik, kita akan dihormati oleh sesama, dan yang terpenting, kita mulia di sisi Allah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Ahmad)
4. Menuntut Ilmu Syar’i
Ilmu adalah cahaya. Dengan ilmu, kita akan mengetahui hak dan kewajiban kita sebagai Muslim, memahami ajaran agama dengan benar, dan tidak mudah terombang-ambing oleh keraguan atau fitnah. Pengetahuan ini akan memperkuat keyakinan kita dan menjadi landasan bagi ‘Izzah Islami.
5. Menghargai Diri Sendiri dan Potensi yang Ada
Allah menciptakan setiap manusia dengan potensi dan keunikan masing-masing. Sadarilah bahwa Anda adalah ciptaan terbaik Allah. Kembangkan potensi yang Anda miliki, jangan bandingkan diri dengan orang lain. Fokus pada kebaikan diri dan perbaiki kekurangan dengan istiqamah. Ingatlah bahwa setiap Muslim itu berharga.
Kemuliaan seorang Muslim bukanlah tentang kekayaan, jabatan, atau penampilan fisik. Kemuliaan sejati adalah ketakwaan dan kedekatan dengan Allah SWT. Dengan merangkul konsep ‘Izzah Islami, kita tidak hanya akan membangun kembali kepercayaan diri yang sempat goyah, tetapi juga menemukan kedamaian, kekuatan, dan tujuan hidup yang lebih bermakna. Jadikan ‘Izzah ini sebagai pelita dalam setiap langkah kita, sehingga kita senantiasa merasa mulia di sisi Allah, dan terhormat di mata manusia.
LP3H Darul Asyraf berkomitmen untuk mendukung umat Muslim dalam menjalankan syariat Islam secara kaffah, termasuk dalam memastikan kehalalan produk. Dengan kesadaran akan ‘Izzah Islami, setiap langkah untuk mencari rezeki halal dan berkah menjadi bagian dari upaya menjaga kemuliaan diri sebagai seorang Muslim. Mari bersama-sama wujudkan kemuliaan Islam dalam setiap aspek kehidupan.

Masya Allah, artikel ini menenangkan hati sekali. Memang benar, kalau hati kita sudah mantap merasa mulia di sisi Allah, semua tantangan terasa lebih ringan. Jadi lebih kuat dan sabar menghadapi hari, apalagi mendidik anak-anak. Jazakallah khair!