Share
2

Shalat Dhuha: Kunci Meraih Keberkahan Sepanjang Hari dan Tips Istiqamah

by Darul Asyraf · 21 September 2025

Dalam riuhnya aktivitas harian, seringkali kita lupa bahwa ada “jeda” spiritual yang bisa menjadi penyejuk hati dan pembuka pintu rezeki. Jeda itu adalah Shalat Dhuha, sebuah ibadah suah yang memiliki keutamaan luar biasa. Mungkin bagi sebagian orang, Shalat Dhuha hanya dianggap ibadah tambahan yang bisa dilakukan kapan saja, atau bahkan sering terlewatkan karena kesibukan pagi. Padahal, dengan menjadikaya rutinitas, kita bisa merasakan limpahan berkah dan ketenangan sepanjang hari.

Shalat Dhuha adalah shalat suah yang dikerjakan setelah terbit matahari hingga menjelang waktu zuhur. Ibadah ini sering disebut sebagai “shalat orang-orang yang kembali kepada Allah” atau “shalat awwabin”. Kehadiraya di pagi hari seolah menjadi jembatan spiritual yang menghubungkan kita dengan Sang Pencipta, sebelum kita larut dalam hiruk pikuk dunia.

Mari kita selami lebih dalam mengapa Shalat Dhuha sangat dianjurkan dan bagaimana kita bisa istiqamah (konsisten) melaksanakaya, demi meraih keberkahan yang tak terhingga.

Keutamaan dan Manfaat Luar Biasa Shalat Dhuha

Tidak hanya sekadar ibadah suah, Shalat Dhuha menyimpan berbagai keutamaan dan manfaat yang dijanjikan Allah SWT bagi hamba-Nya yang melaksanakaya. Manfaat ini mencakup aspek spiritual, mental, bahkan rezeki duniawi.

1. Pembuka Pintu Rezeki

Salah satu manfaat paling terkenal dari Shalat Dhuha adalah sebagai pembuka pintu rezeki. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits qudsi:

“Allah Ta’ala berfirman: ‘Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada permulaan siang (Shalat Dhuha), nanti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada sore harinya.’” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah)

Hadits ini menunjukkan jaminan dari Allah bahwa barang siapa yang menjaga Shalat Dhuha, maka kebutuhan hidupnya akan dicukupi. Ini bukan berarti kita hanya berdiam diri setelah shalat, namun Shalat Dhuha akan menjadi salah satu penyebab dibukanya keberkahan dalam setiap usaha dan ikhtiar yang kita lakukan.

2. Sedekah untuk Seluruh Persendian Tubuh

Setiap pagi, tubuh kita memiliki banyak persendian yang seharusnya bersyukur atas kesehatan yang diberikan. Shalat Dhuha menjadi wujud syukur ini. Rasulullah SAW bersababa:

“Setiap pagi ada kewajiban sedekah atas setiap persendian salah seorang dari kalian. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, amar ma’ruf nahi mungkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan dua rakaat Shalat Dhuha.” (HR. Muslim)

Bayangkan, hanya dengan dua rakaat Shalat Dhuha, kita telah menunaikan kewajiban sedekah untuk 360 persendian dalam tubuh kita. Sebuah amalan ringaamun pahalanya besar.

3. Mendapatkan Pahala Haji dan Umrah

Bagi sebagian dari kita, pergi haji atau umrah adalah impian yang mungkin belum bisa terwujud saat ini. Namun, Allah memberikan kemudahan pahala melalui Shalat Dhuha. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang Shalat Subuh berjamaah, kemudian ia duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu ia Shalat dua rakaat (Shalat Dhuha), maka baginya pahala haji dan umrah secara sempurna, sempurna, sempurna.” (HR. Tirmidzi)

Meskipun hadits ini menyebutkan setelah Shalat Subuh, esensinya menunjukkan keutamaan Shalat Dhuha sebagai amalan yang sangat istimewa.

4. Pengampun Dosa

Tidak ada manusia yang luput dari dosa. Shalat Dhuha juga menjadi salah satu sarana untuk memohon ampunan Allah. Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa menjaga Shalat Dhuha, niscaya diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR. Tirmidzi)

Ini adalah kabar gembira bagi kita yang ingin selalu membersihkan diri dari dosa dan kesalahan.

Baca juga ini : Menjemput Berkah Fajar: Tips dan Motivasi Bangun Pagi untuk Ibadah dan Produktivitas

Waktu Pelaksanaan Shalat Dhuha

Waktu terbaik untuk Shalat Dhuha adalah saat matahari sudah agak tinggi dan terasa panas, kira-kira pukul 08.00 pagi hingga menjelang waktu Zuhur (sekitar pukul 11.30 atau 15 menit sebelum Zuhur). Para ulama menyebut, waktu paling utama (afdhol) adalah ketika matahari meninggi setinggi tombak atau ketika panasnya terik.

Jumlah rakaat Shalat Dhuha paling sedikit adalah dua rakaat, dan paling banyak dua belas rakaat, dikerjakan dengan setiap dua rakaat salam. Lebih baik lagi jika kita bisa konsisten melaksanakaya empat atau enam rakaat.

Tata Cara Shalat Dhuha

Tata cara Shalat Dhuha sama seperti shalat suah laiya, yaitu:

  1. Niat Shalat Dhuha.
  2. Takbiratul Ihram.
  3. Membaca doa Iftitah (suah).
  4. Membaca Surah Al-Fatihah.
  5. Membaca Surah Asy-Syams atau Adh-Dhuha pada rakaat pertama, dan Surah Al-Kafirun atau Al-Ikhlas pada rakaat kedua (atau surah lain yang kita hafal).
  6. Ruku’ dan I’tidal.
  7. Sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kembali.
  8. Berdiri untuk rakaat kedua.
  9. Melakukan gerakan yang sama hingga salam.
  10. Setelah salam, dianjurkan untuk membaca doa setelah Shalat Dhuha.

Tips Istiqamah Menjalankan Shalat Dhuha

Istiqamah adalah kunci keberhasilan dalam setiap amalan. Agar Shalat Dhuha menjadi rutinitas spiritual yang tak terpisahkan, ada beberapa tips yang bisa kita terapkan:

1. Pahami dan Ingat Terus Keutamaaya

Semakin kita memahami betapa besarnya manfaat dan pahala Shalat Dhuha, semakin kuat motivasi kita untuk melaksanakaya. Ingatlah janji Allah tentang kecukupan rezeki dan ampunan dosa. Ini akan menjadi pengingat setiap kali rasa malas datang.

2. Tetapkan Waktu Khusus

Cobalah untuk menetapkan waktu yang konsisten setiap hari untuk Shalat Dhuha. Misalnya, setiap hari pukul 08.30 atau setelah semua pekerjaan rumah tangga selesai. Dengan waktu yang tetap, Shalat Dhuha akan menjadi bagian tak terpisahkan dari jadwal harian kita.

Baca juga ini : Amalkan Dzikir Pagi dan Petang: Kunci Ketenangan Hati, Perlindungan, dan Berkah Sepanjang Hari

3. Mulai dengan Jumlah Rakaat Paling Sedikit

Jangan langsung memaksakan diri untuk Shalat Dhuha delapan atau dua belas rakaat jika belum terbiasa. Mulailah dengan dua rakaat. Setelah dua rakaat terasa ringan dayaman, barulah kita bisa menambahnya secara bertahap.

4. Ajak Anggota Keluarga atau Teman

Melakukan ibadah bersama-sama bisa saling memotivasi. Ajak pasangan, anak-anak, atau teman untuk bersama-sama membiasakan Shalat Dhuha. Saling mengingatkan akan sangat membantu dalam menjaga konsistensi.

5. Buat Lingkungan yang Mendukung

Pastikan tempat shalat kita selalu bersih dayaman. Jika memungkinkan, siapkan mukena atau sajadah di tempat yang mudah dijangkau saat waktu Dhuha tiba. Lingkungan yang mendukung akan memudahkan kita untuk langsung beribadah tanpa banyak hambatan.

6. Berdoa Agar Diberi Keistiqamahan

Kita adalah manusia yang lemah, mudah goyah. Oleh karena itu, jangan lupakan kekuatan doa. Mohonlah kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dan keistiqamahan dalam menjalankan Shalat Dhuha dan amalan baik laiya.

7. Evaluasi Diri Secara Berkala

Sesekali, evaluasi diri kita. Sudah berapa kali dalam seminggu Shalat Dhuha kita laksanakan? Jika ada yang terlewat, jangan putus asa, tapi jadikan itu motivasi untuk lebih baik keesokan harinya. Konsistensi bukanlah tentang sempurna setiap saat, tapi tentang tidak menyerah saat terjatuh.

Menjadikan Shalat Dhuha sebagai rutinitas spiritual adalah investasi terbaik untuk dunia dan akhirat. Ia bukan hanya sekadar menambah daftar ibadah, tetapi menjadi sumber energi positif, pembuka rezeki, pengampun dosa, dan penenang jiwa di tengah padatnya kehidupan. Dengaiat yang tulus dan usaha yang berkelanjutan, insya Allah kita akan merasakan keberkahan Shalat Dhuha yang tak terhingga sepanjang hari.

Semoga kita semua dimudahkan oleh Allah SWT untuk senantiasa istiqamah dalam menjalankan Shalat Dhuha dan meraih segala kebaikan yang dijanjikan-Nya.

You may also like