Share
1

Meneladani Rahasia Ketenangan Jiwa dan Raga ala Rasulullah SAW

by Darul Asyraf · 12 September 2025

Dalam pusaran kehidupan modern yang serba cepat dan penuh tekanan, mencari ketenangan jiwa dan raga menjadi dambaan banyak orang. Stres, kecemasan, dan kelelahan seringkali menjadi teman akrab. Namun, sebagai umat Islam, kita memiliki teladan terbaik dalam diri Nabi Muhammad SAW, sosok yang sepanjang hidupnya menunjukkan bagaimana menjaga keseimbangan spiritual dan fisik di tengah berbagai cobaan dan tanggung jawab besar. Beliau bukan hanya seorang pemimpin agama daegara, tetapi juga contoh nyata bagaimana meraih ketenangan sejati.

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai praktik relaksasi ala Rasulullah SAW yang bisa kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meneladani beliau, kita tidak hanya akan mendapatkan ketenangan dunia, tetapi juga bekal berharga untuk akhirat.

Pentingnya Ketenangan Jiwa dan Raga dalam Islam

Islam sangat menjunjung tinggi keseimbangan dalam segala aspek kehidupan, termasuk antara kebutuhan spiritual dan fisik. Ketenangan jiwa dan raga bukanlah kemewahan, melainkan fondasi penting untuk menjalani ibadah dan aktivitas duniawi dengan optimal. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d: 28)

Ayat ini jelas menunjukkan bahwa ketenangan hati bersumber dari mengingat Allah. Rasulullah SAW adalah manifestasi paling sempurna dari ketenangan ini, meski beliau menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari kita.

Praktik Relaksasi Ala Rasulullah SAW

1. Tidur yang Cukup dan Berkualitas

Rasulullah SAW selalu menganjurkan umatnya untuk tidur di awal malam dan bangun sebelum subuh untuk shalat tahajud. Beliau tidak berlebihan dalam tidur, namun juga tidak begadang tanpa alasan syar’i. Tidur yang berkualitas adalah istirahat terbaik bagi tubuh dan pikiran. Beliau tidur dengan posisi miring ke kanan dan membaca doa sebelum tidur, yang menunjukkan bahwa tidur pun adalah ibadah yang penuh berkah.

Dari Aisyah RA, ia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW jika berwudhu, beliau tidak pernah berlebihan dalam menggunakan air.” (HR. Muslim) Meskipun bukan tentang tidur, hadis ini menggambarkan moderasi beliau dalam segala hal.

2. Makan dan Minum Secukupnya (Moderasi)

Salah satu kunci kesehatan dan ketenangan adalah moderasi dalam makan dan minum. Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk makan sebelum kenyang dan berhenti sebelum lapar. Beliau juga menganjurkan kita untuk mengisi perut sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk udara.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika memang harus, maka sepertiga untuk makanaya, sepertiga untuk minumaya, dan sepertiga untuk nafasnya.” (HR. Tirmidzi)

Pola makan yang seimbang dan tidak berlebihan akan menjaga tubuh dari penyakit dan pikiran dari rasa lesu.

Baca juga ini : Menemukan Ketenangan Hati: Mengelola Marah, Kecewa, dan Sedih dalam Bingkai Islam

3. Berzikir dan Berdoa Sepanjang Waktu

Inilah sumber ketenangan utama Rasulullah SAW. Beliau selalu mengingat Allah dalam setiap aktivitasnya, baik saat senang maupun susah. Zikir adalah “nutrisi” bagi jiwa. Doa adalah jembatan komunikasi dengan Sang Pencipta. Ketika hati dan lisan senantiasa berzikir dan berdoa, kegelisahan akan sirna, digantikan oleh ketenangan dan keyakinan bahwa segala urusan ada dalam genggaman Allah.

Allah SWT berfirman: “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.‘” (QS. Ghafir: 60)

4. Menjaga Silaturahmi dan Berinteraksi Positif

Manusia adalah makhluk sosial. Interaksi positif dengan sesama adalah bagian penting dari kesehatan mental. Rasulullah SAW sangat menjaga tali silaturahmi, mengunjungi orang sakit, menolong yang membutuhkan, dan menyambung hubungan kekerabatan. Beliau juga dikenal sebagai pribadi yang murah senyum dan santun dalam berbicara, sehingga menciptakan lingkungan yang positif di sekitarnya. Silaturahmi yang terjaga akan menghindarkan kita dari rasa kesepian dan memberikan dukungan sosial yang kuat.

5. Olahraga Ringan dan Aktivitas Fisik

Meskipun tidak ada “gym” di zaman Rasulullah, beliau melakukan berbagai aktivitas fisik yang menjaga kebugaran tubuhnya. Beliau berjalan kaki cepat, menunggang kuda dan unta, bahkan terkadang berlomba lari dengan istrinya, Aisyah RA. Aktivitas fisik ini bukan hanya menjaga kesehatan raga, tetapi juga melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.

Dari Aisyah RA, ia berkata: “Rasulullah SAW pernah berlomba lari denganku dan aku mengalahkan beliau. Kemudian ketika aku telah gemuk, beliau berlomba lari denganku dan beliau mengalahkanku. Beliau berkata: ‘Ini adalah balasan untuk yang itu.’” (HR. Abu Dawud)

Baca juga ini : Meneladani Jejak Rasulullah SAW: Kunci Hidup Produktif, Berkah, dan Bermakna

6. Sabar, Syukur, dan Tawakal

Tiga pilar keimanan ini adalah kunci utama ketenangan jiwa. Rasulullah SAW adalah teladan kesabaran tertinggi dalam menghadapi segala ujian, mulai dari penolakan, pengkhianatan, hingga perang. Beliau selalu bersyukur atas nikmat Allah, sekecil apapun itu. Dan yang terpenting, beliau bertawakal sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha maksimal. Dengan sabar menghadapi cobaan, bersyukur atas nikmat, dan bertawakal dalam segala urusan, hati akan merasa tenang karena menyadari bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah dan mengandung hikmah.

Allah SWT berfirman: “…dan barangsiapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. At-Talaq: 3)

7. Menyebarkan Senyum dan Berbuat Baik

Senyum adalah sedekah termudah yang dapat menularkan kebahagiaan. Rasulullah SAW dikenal sebagai pribadi yang sangat murah senyum. Berbuat baik kepada sesama, meskipun kecil, juga memiliki efek positif yang besar bagi pemberi dan penerima. Ketika kita berbuat baik, hati akan merasa lapang dan bahagia. Ini adalah bentuk relaksasi yang alami dan mendalam.

Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah engkau meremehkan sedikit pun dari kebaikan, meskipun hanya dengan wajah ceria saat bertemu saudaramu.” (HR. Muslim)

Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Meneladani praktik Rasulullah SAW ini tidak berarti kita harus hidup persis seperti beliau di zaman itu, melainkan mengambil esensi dari ajaraya. Kita bisa mulai dengan:

  • Menetapkan jadwal tidur yang teratur dan menghindari begadang.
  • Memperhatikan asupan makanan, memilih yang halal dan baik, serta tidak berlebihan.
  • Meluangkan waktu khusus setiap hari untuk berzikir, membaca Al-Qur’an, dan berdoa.
  • Aktif menjalin silaturahmi dengan keluarga, tetangga, dan teman.
  • Melakukan olahraga ringan atau aktivitas fisik sesuai kemampuan, seperti berjalan kaki atau bersepeda.
  • Melatih kesabaran dalam menghadapi masalah dan membiasakan diri bersyukur setiap saat.
  • Selalu berusaha tersenyum dan membantu orang lain, sekecil apapun.

Ketenangan jiwa dan raga adalah anugerah besar yang perlu kita jaga. Dengan meneladani kehidupan Rasulullah SAW yang penuh berkah, kita akan menemukan jalan menuju kedamaian hakiki di tengah hiruk pikuk dunia. Mari kita jadikan setiap ajaran beliau sebagai panduan hidup untuk meraih kebahagiaan yang sempurna, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan petunjuk untuk mengamalkan sunah-sunah beliau.

You may also like